Selasa, 07 November 2017

PERANAN JAMUR DALAM PEMBUATAN TAPAI

       Judul Percobaan
“Peranan jamur dalam kehidupan”

       Tujuan Percobaan
-          Mengetahui cara penerapan bioteknologi dengan fermentasi tapai
-          Mengetahui peranan organisme saccaromyces cereviceae dalam peragian

       Alat Dan Bahan dalam pembuatan tapai ketan:

              Alat:
-          Kompor
-          Panci kukus
-          Baskom
-          Sendok
-          Nampan
-          Bakul
-          Kain lap
  Bahan:
-          Ragi Tapai (secukupnya)
-          Air Bersih
-          Daun pisang
-          Gula Pasir (secukupnya)
-          Beras ketan putih ( Setengah kilo)
-          Pewarna makanan
-          Tusuk gigi untuk menutup daun pisang

      Cara pembuatan

a.       Cuci beras ketan hingga bersih.
b.      Tiriskan beras ketan.
c.       Kukus beras ketan hingga setengah matang.
d.      Angkat dan siram menggunakan air panas (secukupnya) yang sudah dicampurkan dengan pewarna makanan, aduk hingga warnanya merata.
e.      Kukus kembali beras ketan tersebut hingga matang.
f.        Setelah beras ketan matag, dinginkan beras ketan tersebut.
g.       Setelah beras ketan tersebut dingin, taburi beras ketan tersebut dengan ragi dan gula pasir secukupnya, setelah itu aduk hingga merata ke seluruh bagian beras ketan.
h.      Bungkus dengan menggunakan daun pisang.
i.         Diamkan selama 3-4 hari.
j.        Beras ketan siap dinikmati.



      Dasar Teori

Tapai merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Proses pembuatan tapai melibatkan proses fermentasi yang dilakukan oleh jamur saccharomyces cerevisiae. Jamur ini memiliki kemampuan dalam mengubah karbohidrat (fruktosa dan glukosa) menjadi alcohol dan karbon dioksida. Selain saccharomyces cerevisiae, dalam proses pembuatan tapai ini terlibat pula mikroorganisme lainnya, yaitu mucor chlamidosporus dan endomycopsis fibuligera. Kedua mikroorganismr ini turut membantu dalam mengubah pati menjadi gula sederhana (glukosa).

      Data Percobaan
Tabel hasil pengamatan

Sebelum diberi ragi
Sesudah di beri ragi
Hari ke-1
Hari ke-2
Hari ke-3
Kematangan
Agak matang
Matang
Rasa
Sedikit manis
Manis
Aroma
Belum tercium
Menyengat dan berbau alkohol
Warna
Hitam keungu-unguan
Hitam keungu-unguan
Hitam keungu-unguan
Hitam keungu-unguan Putih agak kusam
Kadar air
Sedikit
Banyak





       Kesimpulan

1)      Pembuatan tapai termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional) karena masih menggunakan cara cara yang terbatas
2)      Pada proses pembuatan tapai, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam ketan sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga ketan putih akan menjadi lunak, jamur tersebut akan merubah glukosa menjadi alkohol.
3)      Dalam pembuatan tapai, ragi ( Saccharomyces Cereviceae) mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat pada ketan putih menjadi gula yang lebih sederhana. oleh karena itu, tapai terasa manis apabila sudah matang walaupun tnpa di beri gula sebelumnya
4)      Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya di karenaan enzim pada ragi saccharomyces cereviceae tidak pecah apabila terdapat udara yang menunggu proses pemecahan enzim tersebut.

        Daftar Pustaka

Muhammadyanuar15.blogspot.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar